Minggu, 19 Januari 2020

1.) Tujuan Pameran

Pameran mempunyai beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial, dan kemanusiaan.
  • Tujuan sosial, yaitu karya seni yang dipamerkan digunakan untuk kepentingan sosial.
  • Tujuan komersial, yaitu pameran bertujuan untuk menghasilkan keuntungan bagi seniman atau penyelenggara seniman. Diharapkan karya yang dipamerkan terjual.
  • Tujuan kemanusiaan, yaitu demi kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai, serta pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki. Penjualan karya dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan, korban bencana, maupun masyarakat kurang mampu.

Pameran di sekolah mempunyai tujuan utama yaitu untuk mendapat apresiasi dan tanggapan dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan tujuan berkarya dan peningkatan wawasan seni rupa.

2.) Fungsi Pameran

Pameran mempunyai fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat, adapun fungsi pameran seni rupa berikut ini.
  •  Sarana Edukasi
Pameran mendidik siswa akan pentingnya pengalaman batin yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.
  • Sarana Apresiasi
Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi pencipta karya tersebut. Proses apresiasi dapat digunakan menjadi 2, yaitu apresiasi aktif dan apresiasi pasif.

  • Sarana Prestasi
Pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.
  • Sarana Rekreasi
Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi dan pikiran. Untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi pameran seni.


3.) Unsur - Unsur Seni Rupa

Unsur-unsur perlengkapan dalam pameran seni rupa sebagai berikut.
  • Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.
  • Panel atau sketsel, standart display atau box, untuk memajang karya seni yang akan dipamerkan.
  • Dekorasi, yaitu perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar lebih indah.
  • Sound system, yaitu sarana audio yang diperlukan untuk menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung pameran.
  • Label karya, digunakan untuk menulis identitas (judul, pencipta, teknik, dan tahun penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni yang dipamerkan.
  • Katalog, yaitu lembaran petunjuk yang berisi penyelenggaraan pameran.
  • Buku tamu, yang diisi oleh pengunjung pameran
  • Buku pesan atau kesan, digunakan untuk mengetahui tanggapan pengunjung terhadap karya yang dipamerkan.

4.) Merencanakan Pameran

Sebuah pameran seni rupa perlu adanya rancangan yang sistematis dan baik agar waktu pelaksanaan pameran dapat berjalan lancar. Berikut akan diuraikan secara singkat tahapan perencanaan sebuah pameran seni rupa :

1. Menentukan Tujuan

Langkah pertama adalah menentukan tujuan penyelenggaraan pameran yang akan dilaksanakan nanti untuk apa.Penyelenggaraan pameran dapat bertujuan untuk kemanusiaan, komersil ataupun pendidikan

2. Menentukan Tema

Tema bertujuan untuk memperjelas tujuan penyelenggaraan pameran sehingga misi pameran dapat tercapai

3. Menyusun Kepanitiaan

Kepanitiaan perlu dibuat untuk mendukung pelaksanaan pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi dan kondisi sekolah. Penyelenggaraan pameran akan berjalan lancar apabila ada pembagian tugas yang jelas.
Berikut susunan kepanitiaan Pameran seni rupa :
  • Ketua
  • Wakil Ketua
  • Sekretaris
  • Bendahara
  • Seksi Sekretaris
  • Seksi Usaha
  • Seksi Publikasi dan Dokumentasi
  • Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang
  • Seksi Stand
  • Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya
  • Seksi Perlengkapan
  • Seksi Keamanan
  • Seksi Konsumsi

4. Menentukan Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Pameran disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, misalnya pada akhir semester atau pada waktu penerimaan raport semester.

5. Menyusun Agenda Kegiatan

Agenda kegiatan disusun dalam sebuah tabel degan mencantumkan komponen jenis kegiatanan, dan waktu pelaksanaan serta siapa yang bertanggungjawab.

6. Menyusun Proposal Kegiatan

Penyusunan kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran.Selain itu proposal kegiatan bisa digunakan untuk mencari dana dari pihak ketiga (Sponsorship) untuk membantu kelancaran kegiatan. Secara umum isi proposal antara lain; latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan dasar penyelenggaran, tujuan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship dan lain-lain.

5.) Pelaksanaan Pameran


Tahap pelaksanaan pameran, langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:


1. Menerima tamu undangan dan mempersilakan tamu untuk mengisi buku tamu.


2. Membagikan katalog pameran kepada pengunjung pada saat memasuki ruang pameran.


3. Pembukaan pameran dilakukan oleh Kepala Sekolah sesuai jadwal yang ditentukan.


4. Selama berlangsungnya pameran, terdapat beberapa panitia yang ditempatkan di sekitar pameran. Panitia bertugas memberikan informasi kepada pengunjung mengenai karya seni yang dipamerkan.


5. Tahap evaluasi dan pelaporan.


Setelah pelaksanaan pameran berakhir, seluruh panitia berkumpul dan mengevaluasi seluruh kegiatan. Segala keberhasilan dan kekurangan dicatat dan dilaporkan oleh masing-masing bagian dari kepanitiaan. Setelah seluruh data ditampung, laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan pameran seni akan disusun dan disampaikan kepada kepala sekolah.

6.) Proposal Pameran


Pameran Seni Rupa Murni dan Terapan
Balai Budaya Provinsi Jawa Timur

A. Latar Belakang
Seni merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Adanya seni membantu manusia dalam menuangkan perasaan dan imajinasinya. Semua hal yang ada di dunia ini memiliki seni. Mulai dari bangunan, hiasan dan masih banyak lagi yang lainnya. Oleh karena itu, jiwa seni harus selalu hidup di dalam diri masyarakat.
Menumbuhkan jiwa seni bagi para pemuda adalah hal yang sangat penting. Tujuannya adalah agar berbagai karya seni yang telah ada di Negara ini tidak punah termakan usia. Kemudian senantiasa dilestarikan agar tetap hidup dan berkembang dari masa ke masa. Akhirnya akan diajarkan kepada anak cucu Kita.
Balai Budaya Provinsi Jawa Timur memiliki program kerja pengarusutamaan seni bagi para generasi muda. Oleh karena itu, Kami akan mengadakan agenda Pameran Seni Rupa yang akan membantu meningkatkan kecintaan masyarakat, khususnya pemuda dalam bidang seni. Dan tidak kalah penting adalah bagaimana budaya yang ada di Indonesia tidak punah.
B. Nama Kegiatan
Adapun nama kegiatan ini adalah “Pameran Seni Rupa Murni dan Terapan Balai Budaya Provinsi Jawa Timur”.
C. Tema Kegiatan
Tema dalam kegiatan Pameran Seni Rupa ini adalah “Menumbuhkan jiwa seni bagi generasi muda untuk meningkatkan kreatifitas dan kecintaan terhadap seni”.
D. Landasan Pemikiran
Landasan pemikiran untuk kegiatan ini adalah sebagai berikut:
  1. Program kerja Balai Budaya Provinsi Jawa Timur.
  2. Hasil rapat pengurus Balai Budaya pada tanggal 13 November 2018.
E. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan kekompakan dan rasa kebersamaan pada keluarga besar Balai Budaya Provinsi Jawa Timur.
  2. Menumbuhkan jiwa seni serta budaya bagi masyarakat Indonesia, khususnya kalangan pemuda yang menjadi penerus Bangsa.
  3. Membantu meningkatkan kreatifitas para seniman Jawa Timur dalam bidang seni rupa dan seni terapan.
  4. Membantu memperkenalkan karya terbaik Provinsi Jawa Timur di mata dunia.
F. Jenis-Jenis Karya
Adapun jenis karya yang akan dipamerkan dalam kegiatan ini adalah:
  1. Seni rupa murni
  2. Seni rupa terapan
G. Sasaran Kegiatan
Adapun sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut:
  1. Seniman dari kalangan pemuda se-Jawa Timur
  2. Perwakilan dari masing-masing sekolah se-Jawa Timur
  3. Para pecinta seni
  4. Masyarakat luas
H. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Hari/tanggal: Senin-Jum’at, 23-28 November 2018
Waktu: Pukul 13.00-22.00
Tempat: Balai Budaya Provinsi Jawa Timur
I. Panitia Kegiatan
Kepanitiaan dalam kegiatan ini adalah:
Penasihat: Gubernur Jawa Timur
Penanggung Jawab: Kepala Balai Budaya Provinsi Jawa Timur
Ketua Pelaksana: Ahmad Yanuar, S.Psi
Sekretaris: Umi Hasanah, S.Pd
Bendahara: Yolan Muhammad, A.Md
Koodinator Sie Acara: Maimunah
Koordinator Sie Dekorasi dan Dokumentasi: Muhammad Akhyar
Koordinator Sie Perlengkapan: Subandi
Koordinator Sie Konsumsi: Siti Amidah
J. Anggaran Dana
Adapun anggaran dana dalam kegiatan ini adalah sebagaimana terlampir.
K. Penutup
Demikian proposal kegiatan Pameran Seni Rupa dan Terapan ini Kami susun dengan sebaik-baiknya untuk bahan pertimbangan semua pihak. Besar harapan kami untuk semuanya memberikan dukungan baik itu dukungan moril atau pun material. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, Kami sampaikan terima kasih.

Sabtu, 18 Januari 2020

SENI RUPA 2 DIMENSI



Seni rupa 2 dimensi adalah suatu karya seni rupa yang hanya mempunyai 2 sisi saja yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.


1. KARYA LUKISAN


"The Scream"
Norwegia Edward Munch (1893)



Jeritan (bahasa Norwegia: Skrik, 1893; judul bahasa Inggris: The Scream) adalah sebutan untuk empat buah versi lukisan ekspresionis oleh seniman Norwegia Edward Munch. Sebagian lagi mengatakan lukisan ini melambangkan manusia modern yang tercekam oleh serangan angst (kecemasan eksistensial, dengan cakrawala yang diilhami oleh senja yang merah, yang dilihat setelah letusan Gunung Krakatau pada 1883. 


Lansekap di belakang adalah Oslofjord, yang dilihat dari bukit Ekeberg. Kata skrik dalam bahasa Norwegia biasanya diterjemahkan menjadi "scream" (jeritan), namun kata ini juga mempunyai akar kata yang sama dengan kata bahasa Inggris shriek. Kadang-kadang lukisan ini disebut juga The Cry ("Tangisan").





2. KARYA KALIGRAFI



"FADHLU MINNALLAH"
Wiyoso Yudoseputro (1983)


Sejarawan Wiyoso Yudoseputro bilang, tugas atau fungsi seni kaligrafi Arab pada masa Islam-Purba (di Nusantara) ialah fungsi dekoratif. Hal ini, misalnya, terdapat pada bangunan masjid-masjid lama seperti di Banten, Cirebon, Demak dan Kudus, yang menerapkan kaligrafi Arab hanya sebagai pelengkap motif hias yang bersumber pada tradisi seni hias Indonesia-Hindu.



Sementara di sisi lain, seperti tampak pada ‘candrasangkala’, motif kaligrafi Arab juga dimaksudkan sebagai simbol atau perlambangan, seperti misalnya tampak pada panji-panji (bendera) kraton.



Bentuk yang mengacu pada motif ukiran atau ornamen itu berjalin-kelindan dgn motif-motif tetumbuhan maupun tulisan Jawa kuno.



Pada masa Ottoman (Dinasti Utsmaniyah di Turki) bentuk-bentuk perlambangan yang membentuk figur flaura dan, utamanya, fauna ini disebut sebagi Thugro. Ada yang jadi burung, kuda, semacam bentuk keong, atau yang kemudian diadaptasi secara umum di nusantara, macan Ali.




3. KARYA RELIEF




"Relief Petani"
Karmawibhangga Panil No. 118 




Kehidupan Masyarakat Jawa Kuno yang sudah mengenal berbagai macam mata pencaharian diantaranya petani, pemburu, dan nelayan. Relief ini merupakan Relief Karmawibhangga Panil No. 118. Petani digambarkan pada relief sedang membasmi hama tikus di kebun. Kebun yang digambarkan adalah kebun pisang. Pemburu yang terdiri atas tiga orang pemburu dan dua diantaranya sedang memegang panah untuk menangkap burung. Adapun nelayan digambarkan sedang menangkap ikan menggunakan alat untuk menangkap ikan. Di bagian lain seseorang memanggul ikan yang diikat pada sebatang tongkat.



4. KARYA POSTER



"Save Turtles"
Ghefira Erdi R (2019)


Karya poster ini mengajak para pembaca untuk selalu peduli lingkungan , terutama di lingkungan laut. kura kura termasuk biota laut yang dirugikan karena banyak nya sampah plastik seperti sedotan, kantong plastik , dan sampah lainnya.




5. KARYA FOTOGRAFI


"Every Breath you Take"
Klaus Lenzen (2017)



Foto karya Klaus Lenzen yang diberi judul Every Breath you Take -pada setiap helaan nafas- yang memenangkan foto dengan kategori Enhanced, dirakit dari 35 foto terpisah dari para perenang yang ikut serta dalam ajang triathlon di Dusseldorf Media Harbor pada musim panas 2017.

"Saya berhasil mengambil foto mereka dari atas ketika para atlet itu berenang menyeberangi jembatan pejalan kaki, dan menangkap 'teknik pernapasan' masing-masing," kata Lenzen.


"Saya terinspirasi oleh karya Andreas Gursky. Oleh karena itu, saya mengambil foto-foto itu sau-satu dengan ketajaman setinggi mungkin. Itu memungkinkan saya untuk menampilkan atau mencetak keseluruhan gambar dalam format besar."




SENI RUPA 3 DIMENSI

Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni yang dibatasi tidak saja dengan sisi panjang dan lebar, namun juga dibatasi oleh kedalaman atau tinggi. Dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni yang mempunyai volume dan menempati sebuah ruang.


1. KARYA PATUNG


"Patung Liberty"
Frederic Auguste Bartholdi, dan Gustave Eiffel (1886)



Patung Liberty adalah sebuah karya monumental seni pahat yang melambangkan kebebasan bagi seluruh dunia. Nama patung ini sebenarnya adalah “Liberty Enlightening the World” atau Liberty yang menyinari dunia. Patung ini di gambarkan sebagai seorang wanita yang sedang membebaskan diri dari belenggu tirani dengan tangan kanan yang memegang sebuah obor dengan api yang menyala, ini melambangkan kebebasan. Sementara tangan kirinya memegang sebuah buku dengan tulisan “July 4, 1776” (dengan angka Romawi), hari kemerdekaan Amerika. Dia mengenakan jubah yang menjuntai dan 7 bayangan dari paku besar pada mahkotanya melambangkan 7 samudra dan benua.


2. KARYA ARSITEKTUR





"The Louvre Museum"
Pemerintahan Philip II (1793)



Karya arsitektur dunia yang kini menjadi salah satu museum paling dikenal dunia ini menyimpan berbagai karya seni ikonik dan bersejarah seperti Lukisan Monalisa hingga patung klasik Venus de Milo peninggalan peradaban Yunani Kuno.

Meski karya klasik arsitektur dunia ini dibangun pada abad ke-12 sebagai museum, pada abad ke-14 bangunan ini sempat dijadikan rumah bagi keluarga kerajaan sebelum difungsikan kembali menjadi museum kerajaan dan mengalami perbaikan serta renovasi termasuk penambahan piramida kaca yang sangat ikonik tersebut.



3. KARYA SENI KRIYA



"Colorful Pottery"
Ghefira Erdi R (2019)

Colorful pottery ini merupakan pot yang terbuat dari handuk dan semen , dengan makna hidup itu berwarna. dengan menggunakan teknik pewarnaan yang sederhana dengan menyipratkan cat warna warni sehingga terlihat menakjubkan dan elok dilihat.






4. KARYA KERAMIK




"Stone Vase"
Julia Kunin (2017)




Terkagum-kagum akan keindahan alam, bentuk organik, hewan bawah laut, serangga, siput, dan pemandangan sureal, pematung Julia Kunin menggunakan tanah liat untuk memberikan kehidupan pada subjek favoritnya. Dia mencetak desain tanah liat dengan inspirasi dunia batuan atau flora dan fauna yang tak terpisahkan, akan tetapi mampu ditunjukan menjadi sesuatu yang luar biasa.





Yang membuatnya beda adalah memakai glasir tebal yang berwarna pelangi membuat tampilan alami menjadi supernatural. Dengan menghormati keindahan alam, Kunin mampu membuat bentuk yang lebih alami dan lebih dari alam. "Vas batu" miliknya merupakan contoh kecintaan Kunin pada alam sekitar.





5. KARYA SENI INSTALASI


My Wonderful Dream, karya Eko Nugroho. Foto: Singaporemotherhood




"My Wonderful Dream"
Eko Nugroho (2015)



Karya-karya Eko Nugroho, salah satu seniman Indonesia yang telah memiliki karir internasional, tampil di Museum Seni Singapura. Pameran tahunan Imaginarium: To The Ends of the Earth menampilkan berbagai seni instalasi, pemutaran film, workshop langsung dari seniman, serta pertunjukkan dari berbagai seniman dari seluruh dunia.

Dalam perhelatan ini, Eko menyuguhkan sosok-sosok surealis di sebuah ruangan yang penuh dengan ciri khas seni jalanan hitam dan putihnya yang lucu dan ilustrasi tradisional Indonesia.

Dalam karya bertajuk "My Wonderful Dream" tersebut, Eko membayangkan tanah tanpa batas - di mana karakter fantastis melayang bebas melintasi pulau dan benua. Karyanya memberi pesan orang perlu mengenali kesamaan daripada perbedaan dalam setiap budaya.


Karya-karya Eko Nugroho banyak dipengaruhi budaya dan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, tak jarang komentar akan situasi sosial politik terkini muncul dalam lukisan, karya bordir, mural, drawing, patung maupun instalasinya.



1.) Tujuan Pameran Pameran mempunyai beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial, dan kemanusiaan. Tujuan sosial, yaitu karya s...